Puisi
merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, serta
penyusunan larik dan bait. Irama adalah pertentangan bunyi:
tinggi/rendah, panjang/pendek, keras/ lemah yang
mengalun dengan teratur dan
berulang-ulang sehingga membentuk keindahan. Rima adalah pengulangan bunyi
dalam puisi. Rima berfungsi untuk membentuk orkestrasi, yang dapat berbentuk asonansi
(ulangan bunyi vokal pada kata yang berurutan), dan aliterasi (ulangan
bunyi konsonan pada awal kata yang berurutan), dsb. Bait adalah satu kesatuan
dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris , seperti pantun yang terdiri atas
beberapa baris. Larik yaitu baris, leret, deret dalam sajak. Diksi adalah pemilihan
kata yang dilakukan oleh penyair dengan secermat-cermatnya untuk menyampaikan
perasaan dan isi pikirannya dengan setepat-tepatnya agar terjelma
ekspresi jiwanya seperti yang dikehendaki penyairnya secara maksimal sehingga
pembaca pun akan merasakan hal yang sama.
Puisi sebagai salah satu bentuk sastra banyak menggunakan
bentuk lukisan/gambaran dan kisahan. Oleh karena itu strategi pembelajaran
puisi sebaiknya mengaktifkan daya pikir siswa. Untuk mengaktifkan daya pikir
siswa maka pembelajaran harus menggairahkan, membangkitkan kemampuan serta
kreatifitas berpikir siswa untuk menyusun kombinasi dan variasi yang sesuai
dengan situasi konkret berdasarkan materi yang dipelajari.
Pembelajaran
menulis puisi dalam bentuk gambaran atau lukisan ditingkat SD dapat dimulai
dengan penggambaran yang cukup sederhana. Untuk menjelaskannya kepada siswa
dapat dilakukan dengan cara memperhatikan alam sekitar ataupun dengan cara
menyuruh siswa mengingat pengalamannya masing-masing. Contohnya penggambaran
atau pelukisan dalam puisi yaitu:
Lihatlah desaku
Pemandangan yang indah
Pohon yang menjulang tinggi
Air sungai mengalir tiada henti
Atau
guru dapat mengarahkan siswa pada penggunaan diksi yang tepat. Contoh penggunaan diksi yaitu:
Kulayangkan ke angkasa
Mengikuti hembusan angin
Bergeleng-geleng ke kiri
ke kanan
Layang-layangku terputus
dari benangnya
Jatuh ke tanah tak berdaya
Di
bawah ini penulis menyajikan beberapa contoh puisi yang telah dibuat oleh
siswa-siswa kelas V SD Negeri 27 Bulu-Bulu Kec. Mallawa Kab. Maros Prov.
Sulawesi Selatan berdasarkan cara-cara pengajaran puisi yang telah dipaparkan
di atas.
Layang-layang
Karya: Resa Ariansah
Layang-layangku
Layang-layang dari kantong bekas
Hasil karyaku
Dari kantong plastik bekas
Kulayangkan ke angkasa
Mengikuti hembusan angin
Bergeleng-geleng ke kiri ke kanan
Layang-layangku terputus dari benangnya
Jatuh ke tanah tak berdaya
Desaku
Karya: Aswan
Lihatlah desaku
Desaku yang indah
Hamparan padi tumbuh di sawah
Pohon-pohon yang hijau
Air jernih mengalir di sungai
Tiada bosan kunikmati
Desaku nan elok permai
Indah tiada tara
Desaku
Karya: Lisnayanti
Desaku sangat indah
Pemandanganmu sungguh elok
Bunga-bunga bermekaran
Gunung-gunung yang tinggi
Udara yang segar
Sungai berair jernih
Pohon-pohon menjulang tinggi
Desaku memang sangat indah
Desaku
Karya: wiwi Maulidya
Lihatlah desaku
Pemandangan yang indah
Pohon yang menjulang tinggi
Air sungai mengalir tiada henti
Udara yang segar
Dikelilingi gunung yang tinggi
Burung-burung terbang di angkasa
Melayang-layang sesuka hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar