Laman

Jumat, 30 November 2012

rangkuman materi UKA berdasarkan kisi=kisi tahun 2012

RANGKUMAN MATERI PREDIKSI SOAL - SOAL
BERDASARKAN KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL
SERTIFIKASI GURU KELAS SD TAHUN 2012


dikumpulkan oleh Muhammad Idris, A.Ma.


KECAMATAN MALLAWA KABUPATEN MAROS
TAHUN 2012




PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

1.1.1 Menganalisis karakteristik perkembangan bahasa anak usia SD
Karakteristik perkembangan bahasa anak usia SD (6 – 10 tahun), meliputi tahapan dimana siswa sudah bisa menggunakan kalimat panjang, lengkap dan benar. Disamping itu siswa pada usia itu sudah mampu menggunkan kata sifat, bahkan sudah memahami kata-kata yang sebelumnya tidak jelas baginya.

1.1.2 Memilih materi ajar aspek membaca di kelas rendah SD.
Materi ajar membaca bagi siswa kelas redah (Kelas I – II) diawali dengan teknik membaca nyaring, yang diistilahkan dengan pengajaran membaca permulaan. Fokus dari membaca permulaan adalah siswa mampu memindai lambing-lambang nahasa tulis dengan pelafalan memindai dan memaknai lambing-lambang bahasa tulis.

1.1.3 Memilih materi ajar aspek menulis di kelas tinggi SD.
Pada kelas tinggi, materi ajar asfek menulis diarahkan untuk membentuk kemampuan komunikasi tulis. Keterpaduan asfek pengetahuan (schemata) dengan asfek kebahasaan diolah melalui mekanisme psikofisik dan strategi produktif untuk menghasilkan tulisan yang sesuai dengan konteks. Strategi produktif dalam hal ini adalah kemampuan mental untuk mengimplementasikan kebahasaan dengan pengetahuan tentang dunia (schemata) dalam kontek penggunaan bahasa (tulis).

1.2.1 Memilih berbagai metode pembelajaran menulis permulaan yang dapat mengembangkan kemampuan dan kegemaran menulis siswa.
Metode pembelajaran menulis permulaan di kelas rendah SD difokuskan pada metode pembelajaran menulis abjad dan kata-kata sederhana. Menulis permulaan adalah sebagai dasar untuk mengembangkan menulis karya sastra atau karya ilmiah sederhana, seperti cerpen anak, puisi, mendeskripsikan suatu barang atau benda, membuat laporan sederhana tentang sesesuatu hal yang diamatinya atau sesuai dengan nara sumber yang diwawancarainya.

1.2.2 Merancang berbagai kegiatan menulis di kelas tinggi yang dapat meningkatkan kemampuan menulis dan berpikir siswa.
Beberapa rancangan kegiatan menulis di kelas tinggi yang dapat meningkatkan kemampuan menulis dan berfikir siswa, adalah :
1. Model pembelajaran Citra 1 (Cari Ide Tulisan Tanpa Ragu)
Model pembelajaran ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan idea atau kata-kata kunci dalam kegiatan curah pendapat.
2. Model pembelajaran Citra 2
Model pembelajaran ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan idea atau kata-kata kunci atau frase yang berkaitan dengan suatu tofik dalam table.
3. Model pembelajaran Citra 3
4. Model pembelajaran ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan idea atau kata-kata kunci atau frase yang berkaitan dengan suatu tofik dalam diagram
5. Model pembelajaran citra 4
Model ini ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan tanggapan (repons) singkat dalam bentuk tulisan terhadap suatu fenomena atau suatu hal
6. Model pembelajaran citra 5
Ditujukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis sebuah tofik dalam paragraph.
7. Model pembelajaran menulis proses
Difokuskan untuk pembelajaran menulis informal.

1.2.3 Memperjelas perencanaan dan pelaksanaan penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Sastra perlu memperhatikan, beberapa hal :
1. Ranah kognitif
- Paktor ingatan
- Paktor pemahaman
- Paktor penerapan
- Paktor analisis
- Paktor sintesis
- Paktor penilaian
2. Ranah afektif
Ada dua hal yang perlu dinilai dalam ranah afektif yaitu kompetensi afektif dan kompetensi sikaf serta minat siswa terhadap proses pembelajaran dan mata pelajaran
3. Ranah psikomotor
Dalam ranah ini aspek yang dinilai melipui gerakan awal dan gerakan rutin, yang meliputi :
a) Kemampuan siswa menggerakan anggota badan
b) Kemampuan siswa menggerakan semi rutin, yaitu kemampuan menirukan gerakan yang melibatkan seluruh anggota badan
c) Kemampuangerakan rutin, yaitu kemampuan menggerakan seluruh anggota badan menyeluruh dengan sempurnah dan sampai pada tingkatan otomatis.

1.3.1 Merumuskan hakikat (pengertian, tujuan, jenis, dan manfaat) membaca, dan menulis
1. Membaca
a. Pengertian membaca
Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Membaca merupakan suatu proses aktif yang bertujuan dan memerlukan strategi.
b. Tujuan membaca
Rivers dan Temperly (1978) mengajukan tujuh tujuan utama dalam membaca
yaitu:
a. Memperoleh informasi untuk suatu tujuan atau merasa penasaran tentang suatu topik.
b. Memperoleh berbagai petunjuk tentang cara melakukan suatu tugas bagi pekerjaan atau kehidupan sehari-hari (misalnya, mengetahui cara kerja alatalat rumah tangga).
c. Berakting dalam sebuah drama, bermain game, menyelesaikan teka-teki.
d. Berhubungan dengan teman-teman dengan surat-menyurat atau untuk memahami surat-surat bisnis.
e. Mengetahui kapan dan di mana sesuatu akan terjadi atau apa yang tersedia.
f. Mengetahui apa yang sedang terjadi atau telah terjadi (sebagaimana dilaporkan dalam koran, majalah, laporan).
g. Memperoleh kesenangan atau hiburan.
c. Jenis-jenis membaca
Menurut Tarigan (1985:11–13) jenis-jenis membaca ada dua macam, yaitu: 1) membaca nyaring, dan 2) membaca dalam hati. Membaca dalam hati terdiri atas: (a) membaca ekstensif, yang dibagi lagi menjadi: membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal, dan (b) membaca intensif, yang terdiri dari: membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa
d. Manfaat membaca adalah untuk mendapatkan inormasi tentang hal-hal yang dibutuhkan dan dimnati

2. Menulis
1. Pengetian menulis
Menurut Jago Tarigan ( 1995: 117) menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.
2. Tujuan menulis
a. Menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan peristiwa agakhalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman bartentang berbagai hal yang dapat maupun yang terjadi di muka bumi ini.
b. Membujuk; melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula pembadapat menentukan sikap, apakah menyetujui atau mendukung yadikemukakan. Penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembadingan menggunakan gaya bahasa yang persuasif. Oleh karena itu, persuasi dari sebuah tulisan akan dapat menghasilkan apabila mampu menyajikan dengan gaya bahasa yang menarik, akrab, bersahabat,dan mudah dicerna.
c. Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Melalui membaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan terus bertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku seseorang. Orang-orang yang berpengetahuan, cenderung lebih terbuka dan penuh toleransi, lebih menghargai pendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih rasional.
d. Menghibur; fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi, buka monopoli media massa, radio, televisi, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur khalayak pembacanya. Tulisan-tulisan atau bacaan-bacaan “ringan” yang kaya dengan anekdot, cerita dan pengalaman lucu bisa pula menjadi bacaan penglipur lara atau untuk melepaskan ketegangan setelah seharian sibuk beraktifitas.
3. Jenis-jenis menulis
Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu. Klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan sudut pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau empat kategori, yaitu; karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Di berikut ini akan dijelaskan satu persatu.
4. Manfaat menulis
Dapat menyampaikan ide, gagasan, saran, motivasi, bujukan dan sebagainya kepada orang lain secara luas dan langsung.
1.3.2 Menemuka isi atau pesan pokok wacana lisan monolog dan dialog dalam kehidupan sehari-hari, seperti berita, pidato.
Biasanya soal benbentuk, penggalan isi berita atau pidato, dan kita dihadapkan pada pilihan isi atau pesan dari penggalan pidato tersebut.

1.3.3 Menemukan isi atau pesan pokok dalam wacana naratif seperti cerita rakyat, puisi.
Bentuk soal, menyajikan penggalan cerita rakyat, atau puisi kemudian kita dihadapkan pada pilihan menentukan isi atau pesan dari penggelan cerita atau puisi tersebut.

1.3.4 Membandingkan berbagai jenis wacana bahasa Indonesia (deskripsi dan narasi,).
Bentuk soal, disajikan dua atau lebih penggalan wanaca berbentuk narasi atau deskrifsi, kita diminta untuk membandingkan wacana-wacana tersebut, bisa dari isinya, cara penulisannya, idea pokoknya, dsb.

1.3.5 Menyusun berbagai bentuk/jenis tulisan surat.
Ada dua bentuk jenis surat, yaitu :
1. Surat pribadi (surat dari pribadi untuk orang lain yang yang sifatnya pribadi)
2. Surat dinas (surat yang dikeluarkan oleh lembaga, atau pimpinan lembaga untuk pihak lain, bisa lembaga lain, bawahan atau intansi lain, yang berisi tentang informasi kedinasan.

1.4.1 Menganalisis unsur intrinksik dan ekstrinsik, struktur, dan ciri-ciri karya sastra
1. Unsur instrinsik pada karya sastra adalah unsure yang terkandung di dalam karya sastra itu sendiri, yang meliputi; tema, amanat, alur, watak, latar dan sudut pandang.
2. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur di luar karya sastra pembentuk karya sastra, meliputi; latar belakang pengarang dan keadaan social bidaya saat penulisan karya sastra tersebut.
3. Struktur karya sastra meliputi unsure fiksi dan keindahan baik bahasa maupun isinya.
4. Ciri karya sastra; isinya berbentuk khayalan, ditulis dengan bahasa yang indah, menarik dan dapat mempengaruhi emosi pembacanya.

1.4.2 Menyusun langkah-langkah membuat parafrase puisi ke prosa.
Langkah-langkah bagaimana cara mengubah sebuah puisi ke dalam bentuk prosa tanpa mengubah makna dari puisi tersebut. Caranya sebagai berikut;
1. Bacalah puisi berkali-kali hingga paham akan isinya.
2. Tambahkan kata-kata atau tanda baca-tanda baca yang sengaja dihilangkan penyairnya. Ingat, penambahan kata-kata atau tanda baca harus sesuai dengan pemahamanmu terhadap isi puisi. Penambahan kata-kata atau tanda baca ditulis dalam tanda kurung.
3. Ubahlah puisi (beserta kata-kata dan tanda baca yang telah kamu tambahkan tadi) ke dalam bentuk prosa.

1.4.3 Menilai prosa
Ada tiga cara penilaian karya prosa, yaitu :
a) Teknik penyekoran holistic ( Penilaian berdasarkan kesan secara keseluruhan dari sebuah karya sastra.
b) Teknik penyekoran analitik ( Penyekoran berdasarkan pada komponen-komponen pembentuk karya prosa dengan melakukan penghitungan secara rici, meliputi; judul, gagasan, dll)
c) Teknik penyekoran terhadap unsur-unsur yang diutamakan (Teknik penilaian keseluruhan karya prosa yang diutmakan pada unsure-unsur utama pembentuk karangan, misalkan komponen struktur, kosa kata, gaya, isi, atau organisasi.

1.4.4 Mengapresiasi drama.
Drama adalah salah satu genre sastra yang berada pada dua dunia seni, yaitu
seni sastra dan seni pertunjukan atau teater. Orang yang melihat drama sebagai seni sastra menunjukkan perhatiannya pada seni tulis teks drama yang dinamakan juga dengan seni lakon. Teknik penulisan teks drama berbeda dengan teknik penulisan puisi atau prosa. Orang yang menganggap drama sebagai seni pertunjukan (teater) fokus perhatiannya ditujukan pada pertunjukannya atau pementasannya, tidak semata pada teksnya saja. Teks sastra menurut pandangan mereka hanyalah bagian dari seni pertunjukan yang harus berpadu dengan unsur lainnya, yaitu: gerak, suara, bunyi, musik, dan rupa.



 MATERI PEMBELAJARAN PKn

2.1.1 Merumuskan proses belajar PKn tentang konsep kejujuran
Konsep pembelajaran tentang kejujuran adalah masuk dalam ranah sikaf. Sikaf dapat tercermin dalam sebuah tingkah laku atau prilaku siswa itu sendiri. Atas dasar tersebut, maka rumusan proses pembelajaran konsep kejujuran harus dirancang dalam bentuk proses prilaku baik secara perorangan maupun kelompok diskusi. Misalnya diskusi kelombok, depat, musyawarah dan lain-lain.

2.1.2 Membuat tes proses pembelajaran tentang sikap nasionalisme
Tes tentang pembelajaran sikaf nasionalisme dapat dirumuskan dalam tes sekala sikaf dengan menggunakan media angket tentang sikaf siswa secara pribadi terhadap rasa nasionalisme terhadap Bangsa dan Negara.
Test sekala sikaf merupakan test subjektif bersisikan sikaf-sikaf yang diharapkan dimilki siswa yang dituangkan dalam pertanyaan-pertanyaan dengan alternative jawaban (setuju, kurang setuju, sangat setuju) atau alternatif lain yang disesuaikan dengan pertanyaanya.
2.2.1 Membuat contoh sangsi pelanggaran norma yang berlaku di sekolah
Sanksi-sanksi yang diberlakukan di sekolah merupakan hasil rumusan kesepakatan antara, pihak sekolah, komite dan orang tua siswa yang dituangkan dalam tata tertib sekolah. Semua bentuk sanksi yang nantinya diberlakukan harus bersifat mendidik dan menanamkan sikaf taat hokum. Misalnya jika siswa tidak membuang sampah pada tempatnya, maka hukumannya harus membuat dia mau membuang sampah. Siswa yang bolos sekolah, hukumannya harus mengacu kepada sikaf agar dia tidak mengulangi prilaku bolosnya itu.

2.3.1 Menelaah prinsip-prinsip demokrasi.
Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan di mana kedaulatan ada di tangan rakyat. Artinya, dalam negara demokrasi rakyatlah pemegang kekuasaan tertinggi. Namun, bukan berarti rakyatlah yang menjalankan roda pemerintahan. Rakyat diberikan kesempatan untuk ikut serta menentukan jalannya pemerintahan. Kekuasaan ini terwujud dalam suatu sistem pemilihan wakil rakyat. Rakyat menyerahkan kekuasaannya kepada para wakil yang duduk di pemerintahan. Dengan demikian, pemerintah sesungguhnya memegang amanat rakyat.

2.3.2 Mengkategorikan Peraturan perundang- undangan di tingkat pusat dan daerah.
Dilihat dari wilayah pemberlakuannya, peraturan perundang-undangan dibagi menjadi dua jenis. Pertama, peraturan perundang-undangan tingkat pusat. Kedua, peraturan perundang-undangan tingkat daerah.
Peraturan perundang-undangan tingkat pusat dibuat oleh pemerintah tingkat pusat. Paraturan perundang-undangan tingkat pusat diberlakukan bagi seluruh rakyat Indonesia. (Contohnya UUD 45, PP, Permen)
Perundanga-undangan tingkat daerah dibuat oleh pemerintahan daerah dan hanya berlaku bagi daerah tersebut.(contohnya Perda)

2.4.1 Mengemukakan sejarah terbentuknya Pancasila sebagai pandangan hidup dan sejarah Pancasila sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi penting dalam kehidupan bernegara. Pancasila menjadi penentu arah dan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup artinya bahwa pancasila harus dijadikan tuntunan untuk menjalankan kehidupan bernegara. Segenap warga Indonesia harus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Bila semua dapat melakukannya maka cita-cita luhur bangsa Indonesia akan terwujud. Cita-cita luhur yang dimaksud yaitu masyarakat adil dan makmur.
Sejarah perumusanPancasila sangatlah panjang, namun berkat kebersamaan para tokoh bangsa yang diantaranya beberapa rumusan yang diajukan oleh :

Mohammad Yamin.
1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat

Soepomo.
1. Persatuan 2. Kekeluargaan 3. Keseimbangan Lahir dan Batin 4. Musyawarah 5. Keadilan Rakyat

Soekarno.
1. Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme 2. Peri Kemanusiaan atau Internasionalisme 3. Mufakat atau Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan Yang Maha Esa

2.4.2 Menyimpulkan nilai-nilai Pancasila,sebagai idiologi negara.
Pancasila yang merupakan rakuman tatanan nilai-nilai luhur segenap Bangsa dan Negara Indonesia menjadi idiologi dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua lapisan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, wajib metaati semua nilai yang terkandung di dalamnya.

2.5.1 Menganalisis pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut Pasal 1 UUD tahun 1945 (ayat1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah menjadi harga mati, artinya baik pemerintah pusat, daerah dan segenap rakyat Indonesia berkewajiban untuk menjaga keutuhan NIKRI, dengan meciptakan kehidupan yang damai, tolerasi, utuh, demokratis, saling menghargai dan menghormati keragaman suku, budaya, bahasa, dan agama sebagai kesatuan saling melengkapi.

2.5.2 Menelaah bentuk-bentuk manifestasi nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.
Benruk-bentuk mansifestasi nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:
1. Prilaku Cinta tanah air dan bangsa
2. Menghormati keragam suku bangsa sebagai keutuhan bangsa
3. Perduli terhadap sesama
4. Menjaga dan memelihara pasilitas-pasilitas umum
5. Menjaga dan mengembangkan kelestarian budaya bangsa
2.6.1 Menelaah setiap lembaga-lembaga pemerintahan di tingkat desa, kabupaten/kota, provinsi, dan pusat.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.(Yang termasuk lembaga-lembaga di Desa adalah; Kepala Desa, BPD,Perangkat Desa,)
Kabupaten adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah provinsi. Pemerintahan kabupaten terdiri atas pemerintah kabupaten dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten. Pemerintah kabupaten terdiri atas bupati dan perangkatnya.
Hak dan kewajiban pemerintah kabupaten/kota diatur dalam pasal 21 dan 22 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Hak pemerintah kabupaten/kota sendiri antara lain:
a. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya.
b. Memilih pimpinan daerah.
c. Mengelola aparatur daerah.
d. Mengelola kekayaan daerah.
e. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah.
f. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah.
g. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.
h. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Lembaga-lembaga daerah di tingkat Kabupaten Kota yaitu; Bupati/Wali Kota, DPRD,Polres, Kodim, Pengadilan negeri, Kejaksaan negeri)
Provinsi adalah nama sebuah pembagian wilayah administratif dibawah wilayah nasional. Kata ini merupakan kata pungutan dari bahasa Belanda provincie yang berasal dari bahasa Latin dan pertama kalinya digunakan di kekaisaran Romawi. Mereka membagi wilayah kekuasaan mereka atas provincie.Dalam pembagian administratif, Indonesia terdiri atas 33 provinsi yang masing-masing provinsi dikepalai oleh seorang gubernur.(Lembaga-lembaga tingkat Provinsi: Gubernur, DPRD, Sekda, Sekertariat DPRD, Pamongpraja,
Pemerintahan Pusat adalah Presiden. Sedangkan Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan ada di tangan rakyat: MPR, DPR, DPD, Presiden, MA (lembaga kehakiman), MK (Kekuasaan kehakiman), Komisi Yudisial, BPK,

2.6.2. Menelaah system Pemilu dan Pilkada yang ada di Indonesia
Pemilu dan Pilkada di Indonesia dilaksanakan dengan sitem langsung oleh rakyat dengan prinsip LUBER (Langsung Umum Bebas dan Rahasia)

2.7.1 Menelaah prinsip politik luar negeri dan dalam negeri ASEAN.
Prinsip politik Indonesia adalah bebas aktif,
Prinsif politik luar negeri Indonesia adalah menerapkan system politik bebas aktif. Rumusan yang ada pada alinea I dan alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan dasar hukum yang sangat kuat bagi politik luar negeri RI. Namun dari rumusan tersebut, kita belum mendapatkan gambaran mengenai makna politik luar negeri yang bebas aktif.
Menurut Mochtar Kusumaatmaja rumusan bebas aktif sebagai berikut : Bebas, dalam pengertian bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sebagaimana dicerminkan dalam Pancasila. Aktif, berarti bahwa di dalam menjalankan kebijaksanaan luar negerinya, Indonesia tidak bersifat pasif-reaktif atas kejadiankejadian internasionalnya, melainkan bersifat aktif.


MATA UJI MATEMATIKA
(kis)3.1.1. Merancang aktivitas pembelajaran berdasarkan prinsip dan teori pembelajaran matematika
Bruner (dalam Orton,1992) menyatakan bahwa prinsif dan teori pembelajaran anak dalam belajar konsep matematika harus dirancang melalui tiga tahap, yaitu enactive, iconic, dan symbolic. Tahap enactive yaitu tahap belajar dengan memanipulasi benda atau obyek konkret, tahap econic yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar, dan tahapsymbolic yaitu tahap belajar matematika melalui manipulasi lambang atau symbol

(kis)3.1.2. Merancang pembelajaran matematika yang menggunakan gradasi mulai representasi kongkrit, simbolik, dan abstrak agar siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan
Dalam merancang pembelajaran matematikna perlu diperhatikan Tahap enactive yaitu tahap belajar dengan memanipulasi benda atau obyek konkret, tahap econic yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar, dan tahap symbolic yaitu tahap belajar matematika melalui manipulasi lambang atau symbol

(kis)3.1.3. Memilih media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran operasi bilangan bulat.
Banyak media yang bisa digunakan untuk penghitungan bilangan bulat, diantaranya :
1. Manik bilanngan negative dan positif
2. Garis bilangan
3. Kartu bilangan
(kis)3.1.4. Memilih media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran operasi bilangan pecahan.
Untuk menerapkan kosep operasi pecahan, media yang bisa dipilih diantaranya :
1. Kartu bilangan
2. Gambar bidang datar yang bisa di pecah-pecah
3. Blok pecahan

(kis)3.1.5. Mengombinasikan beragam strategi pembelajaran matematika untuk mencapai tujuan pembelajaran
Mengombinasikan berbagai strategi pembelajaran maknanya adalah mengabung berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran, selama konsep dan strategi itu sesuai dengan SK, KD dan Indikator, maka kemungkinan untuk dapat mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran sangat maksimal. Tapi jika konsep-konsep itu tidak sesuai, maka akan sia-sia.

(kis) 3.1.6. Memilih media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran geometri dan pengukuran
Media-media pembelajaran untuk pengukuran tentunya harus disesuaikan dengan benda apa yang akan diukur, bisa saja terdiri dari :
1. Aalat ukur (penggaris, busur derajat, meteran dll)
2. Kertas polio berpetak untuk mengukur keliling dan luas bidang datar.
3. Nerara (untuk mengukur berat)

(kis) 4.1.1. Menganalisis dan menerapkan urutan operasi pada bilangan bulat.
Menurut Kisi-kisi tersebut di atas, kemungkinan materi berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat adalah :
1. Penjumlah bilangan bulat.
a. Contoh : 38 + 20 = 58
b. Contoh : (-38) + 20 = -18
2. Pengurangan bilangan bulat.
a. Contoh : 38 – 20 = 18
b. Contoh : (-38) – 20 = -58
c. Contoh : 38 – (-20 ) = 58
3. Perkalian bilangan bulat
a. Contoh : 38 x 20 = 760
b. Contoh : -38 x 20 = - 760
c. Contoh : - 38 x -20 = 760
4. Pembagian bilangan bulat.
a. Contoh : 760 : 20 = 38
b. Contoh : - 760 : 20 = - 38
c. Contoh : -760 : -20 = 38
5. Hitung campuran bilangan bulat
a. Jika pada operasi campuran terdapat operasi hitung dalam kurung, maka yang di dalam kurung terlebih dahulu yang diselesaikan.
b. Jika terdapat jumlahan dan pengurangan, maka kerjakan operasi hitung yang paling kiri/ditulis didepan.
c. Jika terdapat operasi perkalian dan pembagian dengan penjumlahan dan atau pengurangan, selesaikan duru operasi perkalian atau pembagian baru pengurangan atau penjumlahan.

(kis) 4.1.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat distribusi bilangan bulat.
- Sifat distribusi bilangan artinya sitem penyebaran;
Contoh : 3 x(4 + 2 ) = ( 3 x 4 ) + (3 x 2)
Contoh : 5 x(-4 + 5 ) = ( 5 x -4 ) + ( 5 x 5)

(kis) 4.2.1. Menganalisis dan menerapkan sifat-sifat urutan bilangan pecahan
Langkah-langkah untuk mengurtkan beberapa pecahan yang berbeda, yaitu :
1. Jadikan terlebih dahulu pecahan tersebut dalam jenis yang sama (pecahan biasa atau pecahan decimal)
2. Jika diubah menjadi pecahan biasa, penyebut semua pecahan itu harus disamakan dulu.
3. Baru bisa diurutkan baik dari mulai terkecil ke terbesar atau sebaliknya.

(kis) 4.2.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan pecahan
Beberapa hal yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan pecahan :
1. Operasi penjumlahan pecahan, (harus sama penyebutnya)
2. Operasi pengurangan pecahan, (harus sama penyebutnya)
3. Operasi perkalian pecahan, (langsung dikalikan penyebut dengan penyebut, pembilang dengan pembilang).
4. Operasi pembagian pecahan (Pecahan pembagi dibalik penyebut menjadi pembilang dan pembilang menjadi penyebut, baru dikalikan penyebut dengan penyebut dan pembilang dengan pembilang.

(kis) 4.2.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan/rasio
Skala adalah perbandingan antara jarak pada gambar dan jarak sebenarnya. Jika pada peta tertera tulisan 1 : 2.500.000, artinya 1 cm pada peta mewakili 2.500.000 cm jarak sebenarnya. Jadi, 1 cm pada peta berarti jarak sesungguhnya adalah 25 km.
Contoh Jarak kota Singaraja ke kota Denpasar pada sebuah peta adalah 9,8 cm. Jika skala yang dipergunakan peta tersebut adalah 1 : 450.000, berapakah jarak kota Singaraja ke kota Denpasar sesungguhnya?
Jawab: Diketahui: Jarak pada peta adalah 9,8 cm dan skala yang dipakai adalah 1 : 450.000
Ditanyakan: Berapa jarak sebenarnya?
Penyelesaian:
Jakar sebenarnya = 9,8 cm x 450.000 : 100.000
= 4.410.000 cm : 100.000
= 44,1 km
Jadi, jarak kota Singaraja ke Denpasar adalah 44,1 km.

(kis) 4.3.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola bilangan.
Pola bilangan adalah deret bilangan yang terdiri dari berapa bilangan dengan deret tertentu misalkan :
Contoh : 1, 2, 4, 5, 6 (Pola longkap Satu)
Tentukan suku ke 10 dari baris bilangan di atas ( rumusnya = u1 = 1, u2=2 berarti un = n jadi u10 = 10
Contoh : 2, 4, 6, 8, 10 ( Pola longkap dua)
Tentukan suku ke 10 dari baris bilangan di atas.
U1 = 2 , u2 = 4, u3 = 6 maka un = n x 2 jadi u10 = 10 x 2 = 20
Contoh : 1, 3, 5, 7
U1 = 1, u2 = 3, u3 = 5
Rumus ( Un = 2n – 1)

(kis) 4.3.2. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan persamaan variable
Ibu membeli dua buah pensil dan dua buah buku, seharga 12.000.
Ayah membeli satu buku dan empat pensil seharga 15.000
Berapakah satu buah pensil.
Pensil = x dan buku = y
2x + 2y = 12.000
4x + y = 15.000
2x = 12.000 – 2y
X =
X = 6000 – y
4 (6000 – y) + y = 15.000
(4 x 6000 ) + ( 4 x - y ) + y = 15.000
24.000 -4y + y = 15.000
-3y = 15.000 – 24.000
-3y = - 9.000
Y = -9.000 : (-3)
Y = 3000.
Jadi harga satu buah pensil = (6000 – y ) = (6000 – 3000) = 3000.

(kis) 4.3.1. Menganalisis dan menerapkan sifat-sifat segiempat.
Sifat-sifat segitu empat :
1. Memiliki empat buah garis rusuk sama panjang
2. Memiliki empat sudut sama besar
3. Memiliki dua simetri lipat

(kis) 4.3.2. Menganalisis dan menerapkan sifat-sifat kesejajaran garis-garis.
Dua garis dengan kemiringan yang sama dan tidak seletak disebut garis-garis yang sejajar.Garis m dan garis n mempunyai kemiringan yang sama. Jika garis m terus diperpanjang. Dan garis n juga terus diperpanjang.Maka, sampai sepanjang apapun, kedua garis tersebut tidak akan pernah berpotongan. Jika dua garis mempunyai kemiringan yang sama, maka kedua garis tersebut tidak mungkin akan bertemu. Ini adalah hal penting yang harus diingat.

(kis) 4.3.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan
Biasa dalam masalah penyeselesaian tentang waktu, jarak dan kecepatan akan berhubungan dengan laju kendaraan.
Contoh : sebuah kendaraan melaju dari Bogor ke Jakarta dengan kecepatan 60 km/jam. Jika jaran bogor Jakarta 180 km, berapa jam waktu yang dibutuhkan kendaraan tersebut untuk sampai ke Jakarta…?
Jawabannya : 180 : 60 = 3
Jadi waktu yang ditempuh dari Bogor ke Jakarta selama 3 jam

(kis) 4.3.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas daerah bangun datar.
Rumus luas beberapa jenis bangun datar :
1. Pesegi ( Rumusnya s x s )
2. Persegi panjang ( p x l )
3. Segi tiga ( 1/2 x axt )
4. Luas jajargenjang ( a x t )
5. Luas belah ketupat ( 1/2 x diagonal(a) x diagonal (b))
6. Luas trafesium ( 1/2 x (sisi atas + sisi bawah) x t)
7. Luas lingkaran ( 22/7 x r x r) atau 3,14 x r x r

(kis) 4.3.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang.
Rumus volume bangun ruang diantaranya :
1. Kubus ( s x s x s)
2. Balok ( p x l x t ) atau luas alas x tinggi)
3. Prisma segitiga (luas alas x tinggi)
4. Limas segi empat (1/3xluas alas x tinggi)
5. Kerucut (1/3 x luas alas x tinggi)
6. Tabung ( Luas alas x tinggi ) atau 22/7 x r x r x t

(kis) 4.4.1. Menyajikan data dalam bentuk diagram
Hal menyangkut diagram meliputi :
1. Diagram batang, biasanya sekitar jumlah, selisih, atau perbandingan data yang digambarkan dalam diagram batang. Bisa juga menyangkut rata-rata, modus (data paling sering keluar).
2. Diagram lingkaran, biasanya sekitar prosentase dan jumlah bagian-bagian berdasarkan besar sudut.

(kis) 4.4.2. Memecahkan masalah berkaiatan dengan rara-rata.
Rata-rata adalah, jumlah keseluruhan data dibagi frekuensi
Contoh, ada data ulangan harian si Budi : 60, 70, 75 dan 65. Maka rata-ratanya adalah 60 + 70 + 75 + 65 dibagi 4 kali ulangan. = 270 : 4 = 67,5 
Jadi rata-rata ulangan harian si budi adalah 67, 5



MATERI PEMBELAJARAN IPA
Banyak para guru calon peserta tes Uji Kompetesi Awal Seritifikasi Guru untuk Guru Kelas, bingung bagaimana mempersiapkan diri menghadapi test tersebut. Melalui kisi-kisi yang dapat dengan gratis didownload di web sergur, saya mencoba mempredeksi kemungkinan materi yang muncul dalam soal. Semoga bermanfaat bagi bapak dan ibu.
Di bawah ini adalah prediksi kemungkinan materi soal yang muncul berdasarkan kisi-kisi Mata pelajaran IPA untuk guru kelas. Dan mohon maaf materi ini hanya prediksi pribadi saya, bukan berdasarkan bocoran atau informasi dari pihak mana pun.Karena ini hanyalah sebuah prediksi, maka jadikanlah ini hanya sebagai referensi atau pembanding saja.

5.1.2 Merumuskan tujuan pembelajaran (proses, produk, dan sikap) sifat benda padat, cair dan gas sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi ajar.
Beberapa rumusan tujuan pembelajaran (prose, produk, dan sikaf) sifat benda padat, cair dan gas, diantaranya :
1. Melalui pengamatan siswa dapat menjelaskan sifat-sifat benda padat, cair dan gas.
2. Dengan percobaan, siswa dapat mengelompokkan benda-benda padat, cair dan gas.
3. Melalui pengamatan siswa dapat member contoh pemanfaat benda padat, cair dan gas dalam kehidupan sehari-hari.

5.1.3 Merancang kegiatan pembelajaran IPA melalui penyelidikan ilmiah agar siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan IPA
Guru menyiapkan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran inkuri, dimana siswa melakukan penyelidikan dan pengamatan melalui observasi untuk menemukan jawaban-jawaban dari rasa ingin tahu yang dimiliki oleh siswa.
Dalam kegiatan ini guru menyiapkan lembar pengematan bagi siswa agar siswa mencatat semua proses pengamatannya sehingga mendapatkan kesimpulan akhir berkenaan dengan pembelajaran IPA.

5.1.4 Mengkombinasikan beragam pendekatan/ strategi/ metode/ teknik pembelajaran IPA untuk mencapai tujuan pembelajaran (produk, proses, dan sikap ilmiah)
Pembelajaran IPA berawal dari rasa ingin tahu, kemudian melakukan proses penyerapan pengetahuan dari pengetahuan berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Perolehan di dapat melalui percobaan, didukung oleh fakta, menggunakan metode perpikir yang sitematik sehingga dapat diterima secara universal. Ilmu pengatahuan yang diperoleh ini untuk selanjutnya dnamakan produk. Sedangkan langkah-langkah yang dilakukan merupakan suatu proses. Dimulai dengan adanya masalah, kemudian berupaya untuk mengumpulkan informasi yang relevan, mencari beberapa alternatif jawaban, memilih jawaban yang paling mungkin benar, melakukan percobaan, dan memperoleh kesimpulan. Tahapan akhirnya, dimana proses pembuktian ilmiah telah terselesaikan, maka timbullah sikaf ilmiah .

5.1.5 Menggabungkan beragam asessmen dalam mengevaluasi tujuan pembelajaran IPA (produk, proses, dan sikap ilmiah)
Dalam mengevaluasi pembelajaran IPA perlu adanya upaya pengabungan asessmen. Asessmen adalah gabungan dari semua metode yang dikemas dan digunakan untuk menilai kinerja siswa, baik secara perseorangan maupun secara kelompok. Asessmen sistem penilaian yang merujuk pada penilaian menyeluruh meliputi beberapa asfek yang dimiliki siswa, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikaf.
Asesmen adalah suatu kegiatan mengevaluasi pendidikan dengan cara mengumpulkan data dan informasi mengenai siswa untuk menentukan strategi pengajaran yang tepat.

6.2.1 Menganalisis proses-proses fotosintesis pada tumbuhan
Fotosintesis memerlukan cahaya matahari, klorofil, air, dan karbon dioksida. Air diserap oleh akar dari dalam tanah. Air dari akar menuju daun. Karbon dioksida diserap dari udara oleh daun melalui mulut daun atau stomata. Melalui fotosintesis, air dan karbon dioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dan oksigen dengan bantuan energi cahaya matahari. Apabila energi cahaya matahari

6.2.2 Menyimpulkan macam-macam pengangkutan pada tumbuhan
Macam-macam pengangkutan pada tumbuhan, yaitu :
1. Jaringan Xilem
Jaringan Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman . fungsinya menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman. Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,
- Unsur trakeal terdiri dari trakea yang sel-selnya berbentuk tabung dan trakeid yang sel-selnya lancip panjang, dinding selnya berlubang-lubang
- Serabut Xilem yang terdiri dari sel-sel panjang dan ujungnya meruncing
- Parenkim kayu yang berisi berbagai zat seperti cadangan makanan,
tannin dan Kristal
2. Jaringan Floem
Jaringan Floem terdapat bagian kulit kayu berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,
- Buluh tapis berbentuk tabung dengan bagian ujung berlubang-lubang
- Sel pengiring berbentuk silinder-silinder dan lebih besar daripada sel-sel
tapis serta plasmanya pekat
- Serabut floem, bentuknya panjang dengan ujung-ujung berhimpit dan
dindingnya tebal
- Parenkim floem, selnya hidup memiliki diding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah halaman. Parenkim floem berisi tepung, dammar, atau Kristal.

6.2.3 Menggambarkan hubungan manusia, lingkungan dan pemeliharaannya
Manusia dan lingkungannya merupakan sebuah proses saling ketergantungan satu sama lain. Manusia dan lingkungan membentuk suatu ekosistem. Dalam ekositem yang utuh tersebut terdapat habitat-habitat yang kelestariannya harus senantiasa terjaga. Keberlangsungan hidup habitat-habitat mahluk hidup menjadi suber keseimbangan ekosistem.Untuk menjaga keseimbangan ekosistem maka ditempuh beberapa cara. Beberapa cara untuk pemeliharaan lingkungan yaitu :
1. Ek stitu (konservasi ek situ adalah upaya konservasi suatu species di luar habitat aslinya.)
2. In situ (Konservasi in situ adalah upaya konservasi suatu species di habitat aslinya)

6.3.1 Menganalisis gangguan-gangguan pencernaan makanan pada manusia.
Berbagai penyakit dan gangguan (kelainan) dapat menyerang alat pencernaan. Penyakit dan gangguan itu dapat disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Selain itu, juga karena masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh seperti bakteri dan virus. Di bawah ini beberapa penyakit yang dapat menyerang alat-alat pencernaan.
1. Mag (Radang Lambung) Penyakit ini ditandai dengan gejala lambung terasa perih dan mual. Penyakitmag disebabkan kebiasaan makan yang tidak teratur. Jika kita tidak segera makan pada saat lapar, lambung menjadi kosong. Akibatnya, asam lambung (asam klorida) yang dihasilkan untuk mencerna makanan melukai lambung.
2. Apendisitis (Radang Umbai Cacing) Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut sebelah kananbawah dan biasanya disertai demam. Umbai cacing (apendiks) adalah tonjolan kecil pada usus buntu (sekum). Penyakit ini disebabkan adanya makanan yang masuk di apendiks dan membusuk. Pembusukan makanan di apendiks tersebut dapat mengakibatkan radang.
3. Disentri Penyakit disentri disebabkan oleh bakteri. Alat pencernaan yang diserang yaituusus. Penyakit ini ditandai dengan muntah-muntah dan buang air besar terusmenerus. Disentri dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan makanan dan perlengkapan makan.
4. Sembelit Gejala penyakit sembelit yaitu susah buang air besar. Penyakit ini disebabkanmakanan yang kita makan kurang berserat. Makanan kurang serat dapat mengganggu proses pencernaan. Serat makanan membantu penyerapan air di usus besar. Jika kadar serat makanan berkurang, sisa makanan kurang menyerap air. Akibatnya, sisa makanan menjadi padat sehingga sulit dikeluarkan. Contoh makanan berserat yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan.

6.3.2 Menganalisis kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan manusia
Proses pernapasan dapat terganggu jika ada salah satu alat pernapasan mengalami gangguan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kuman maupun polusi udara. Beberapa gangguan maupun penyakit pada alat pernapasan sebagai berikut.
a. Influenza (flu) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Orang yang terserang flu akan mengalami demam, menggigil, batuk, sakit kepala, bersin-bersin, serta nyeri punggung. Lendir yang keluar dari hidung menutup lubang hidung sehingga udara terhalang masuk dan mengganggu pernapasan.
b. Sesak napas merupakan gangguan pernapasan karena udara yang tercemar oleh asap. Asap dapat berasal dari pembakaran sampah, kendaraan bermotor, dan rokok. Selain asap, debu juga dapat mengakibatkan sesak napas.
c. Asma yaitu gangguan pernapasan karena penyempitan saluran pernapasan. Menyempitnya saluran pernapasan dapat terjadi karena beberapa hal berikut. 1) Udara yang tercemar oleh asap dan debu. 2) Udara yang terlalu dingin. 3) Keadaan jiwa penderita, misalnya stres dan tekanan emosi.
d. Radang paru-paru karena bakteri Tuberkulosis. Radang yang disebabkan oleh bakteri ini biasa disebut TBC paru-paru.
e. Bronkitis yaitu adanya peradangan pada batang tenggorok (bronkus).
f. Polip merupakan penyempitan saluran pernapasan akibat terjadinya pembengkakankelenjar limfe.

6.3.3 Mengabstraksi ciri hewan invertebrata
Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, “lintah laut”, atau hagfish), amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari pasangan massa, dan juga sistem saraf pusat yang biasanya terletak di dalam tulang belakang. Sistem respirasi menggunakan insang atau paru-paru

6.4.1 Memilih alat ukur yang sesuai dengan besaran yang diukur
Beberapa alat ukur, yaitu :
1. Meteran/mitar (mengukur panjang)
2. Termoter (mengukur suhu)
3. Neraca (Mengukur berat)
4. Makro meter scrup.
6.5.1 Mengkategorikan penyebab perubahan sifat benda.
Setiap benda mempunyai sifat tertentu yang membedakannya dengan benda lain. Sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau.
Sifat-sifat benda tersebut dapat berubah jika mengalami proses :
1. Pemanasan
2. Pembakaran
3. Pencampuran dengan air
4. Pembusukan
6.6.1 Menganalisis sifat-sifat cahaya
Sifat-sifat cahaya adalah :
1. Cahaya merambat lurus
2. Cahaya dapat dipantulkan (Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur(pemantulan difus) dan pemantulan teratur)
3. Cahaya dapat dibiaskan (Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut pembiasan)
4. Cahaya dapat diuraikan (Pelangi terjadi karena peristiwa penguraian cahaya (dispersi). Dispersi merupakan penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna.)

6.6.2 Menyelidiki konsep kelistrikan dan kemagnetan
Konsep kelistrikan dan kemagnetan memiliki kesamaan, listrik dan magnet sama-sama berbentuk arus yang memiliki dua kutub, yaitu kutub negative dan kutub positif.

6.6.3 Menganalisis jenis-jenis gaya dalam kehidupan sehari-hari
beberapa macam gaya berdasarkan sumbernya, antara lain gaya gravitasi, gaya magnet, dan gaya gesek.

6.6.4 Memprediksi peristiwa pemuaian dalam kehidupan sehari-hari
Beberapa hal dalam kehidupan sehar-hari yang berkaitan dengan proses pemuaian benda, yaitu
1. Rel kereta pada bagian sambungannya dipasang renggang agar saat siang hari Diana sinar matahari memanasi bumi, maka rel kerata tersebut tidak melengkung/bengkok.
2. Pemasangan kaca jendela yang sengaja dibuat agak kendor, agar saat terkena panas tidak pecah.

6.6.5 Menganalisis peran kalor dalam mengubah suhu benda.
Kalor dapat mengubah suhu benda melalui proses perambatan. Perambatan kalor tersebut terjadi dengan tiga cara, yaitu :
1. Konveksi (perambatan panas diikuti dengan perpindahan zat)
2. Konduksi (Perambatan panas dengan tidak diikuti perpindahan zat)
3. Radiasi (Perambatan panas tanpa pelantara).

6.7.1 Mengelompokkan planet-planet dalam tata surya
Berdasarkan letak planet terhadap bumi, planet dikelompokkan menjadi planet dalam dan planet luar. Planet dalam terdiri terdiri dari Merkurius dan Venus karena kedua planet ini berada di dalam orbit bumi. Sedangkan Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus disebut planet luar karena berada di luar orbit bumi.

6.7.2 Menganalisis proses terjadinya tata surya
Perkembangan teori pembentukan Tata Surya sampai dengan tahun 1960 terbagi dalam dua kelompok pemikiran yakni teori monistik yang menyatakan bahwa matahari dan planet berasal dari materi yang sama. Dan yang kedua teori dualistik menyatakan matahari dan bumi berasal dari sumber materi yang berbeda dan terbetuk pada waktu yang berbeda.

6.7.3 Mengidentifikasi lapisan-lapisan bumi.
Bumi tersusun atas tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan terluar sampai terdalam yaitu kerak, selubung, dan inti. Inti terdiri atas inti luar dan inti dalam. Keadaan ketiga lapisan Bumi tersebut dijelaskan dalam uraian berikut.
1. Kerak
Kerak adalah lapisan terluar permukaan bumi yang berupa batuan keras dan
dingin setebal 15–60 km. Pada lapisan kerak bagian atas, batuan telah mengalami pelapukan membentuk tanah. Di permukaan lapisan kerak inilah makhluk hidup tinggal dan menjalani hidupnya. Daratan terbentuk dari kerak benua. Sebagian besar kerak benua terbentuk dari batuan yang disebut granit. Dasar samudra terbentuk dari kerak samudra. Kerak samudra sebagian terbentuk dari batuan yang disebut basal.
2. Selubung atau Mantel
Selubung atau mantel merupakan lapisan di bawah kerak yang tebalnyamencapai 2.900 kilometer. Lapisan mantel merupakan lapisan yang paling tebal. Mantel terletak di antara lapisan inti luar dengan kerak. Lapisan ini terdiri atas magma kental yang bersuhu 1.400°C–2.500°C.
3. Inti
Inti terdiri atas dua bagian, yaitu inti luar dan inti dalam. Lapisan inti luar merupakan satu-satunya lapisan cair. Inti luar terdiri atas besi, nikel, dan oksigen. Lapisan ini mempunyai tebal ±2.255 kilometer. Adapun lapisan inti dalam setebal ±1.200 kilometer. Inti dalam merupakan bola logam yang padat dan mampat, bersuhu sangat panas sekitar 4.500°C. Lapisan ini terbentuk dari besi dan nikel padat. Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi.


MATERI PEMBELAJARAN IPS
7.1.1 Membandingkan fakta, konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS
1. Fakta adalah informasi atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan dan dikumpulkan oleh para ahli ilmu social yang terjamin kebenarannya. Akan tetapi fakta ini memiliki kekuatan menjelaskan yang terbatas (Contoh Fakta : Gunung Galunggung mletus pada tahun 1982, Jakarta Ibukota Indonesia)
2. Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. (Contoh: manusia, gunung, lautan, sungai, dll)
3. Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti umum atau menyeluruh. Fakih SAmlawi (1989:9) mengemukakan bahwa : “Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki karakteristik dan makna. Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi”. (Pengangguran, kemiskinan, dll)

7.2.1 Menganalisis sejarah kenampakan alam, serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya
Kenampakan alam yang terdapat di suatu wilayah akan memengaruhi keadaan social dan budaya di wilayah tersebut. Kenampakan alam yang terdapat di negara-negara tetangga akan berbeda-beda, sehingga keadaan sosial di negara-negara tetangga akan berbeda-beda pula.
7.2.2 Merumuskan pemanfaatan dan pemeliharaan SDA untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera dan harmonis
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Secara garis besar, sumber daya alam dibagi atas dua jenis, yaitu; Sumberdaya alam terbaharui dan sumberdaya alam tak terbaharui.Jika dimanfaatkan secara baik maka sumberdaya alam dapat mensejahterakan hidup manusia, namun sebaliknya jika tidak dapat memanfaatkannya dengan baik maka akan berakibat buruk terhadap bangsa.
Sumber daya alam harus dijaga kelestariannya, dan dimanfatkan demi untuk kemakmuran bersama.Yang dimaksud dengan kemakmuran bersama adalah kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Hal ini telah diatur di dalam UUD 1945 Bab XIV, Pasal 33 ayat (3). Bunyi ayat ini sebagai berikut. “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat.”

7.2.3 Mengaitkan penyebab terjadinya gejalagejala alam, dan bentuk-bentuk bencana alam serta usaha-usaha untuk menghadapinya.
Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Di Indonesia sering terjadi gejala atau peristiwa alam. Gejala atau peristiwa alam antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, angin topan, tsunami, dan tanah longsor. Gejala alam ini timbul disebabkan oleh alam,tetapi ada juga gejala alam yang disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
Setiap wilayah yang rentan akan terjadinya gejala alam, harus mempersiapkan upaya-upaya prepentif baik sarana, prasarana maupun mental warganya dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan terjadinya gejala alam.

7.2.4 Memerinci ciri-ciri kehidupan yang sejahtera dan harmonis
Kehidupan yang sejahtera adalah kehidupan yang cukup sandang, pangan, papan, dan terselenggaraannya peradaban yang aman dan tentram.
Sedangkan kehidupan yang harmonis artinya sebuah kondisi kehidupan dalam lingkungan yang memiliki ketersediaan sumber daya alam dan manusia yang dapat dimanfaatkan secara bersama-sama dengan tanpa merusak kelestariannya.

7.3.1 Menganalisis peran bangsa Indonesia pada era global
Negara Indonesia juga memiliki peran pada era globalisasi sekarang ini. Hal ini terlihat dari ikut sertanya negara Indonesia dalam melakukan kerja sama internasional dengan negara-negara lain.diantaranya :
1. Kerjasama dengan Negara-negara lain dalam bidang ekonomi.(ASEAN, MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) atau EEC (European Economic Community), Colombo Plan (Rencana Colombo), APEC (Asia Pacific Economic Cooperation), AFTA (Asean Free Trade Area),
2. Ikut kerjasama dalam lembaga-lembaga Internasional,diantaranya bidang; a) Bidang keuangan, Bidang perdagangan, Bidang perburuhan, Bidang pasar bersama, kerjasama bilateral, multilateral, dll.
3. Ikut serta dalam kerjasama Internasional (ASEAN, APEC, OPEC, PBB)

7.3.2 Menentukan peran Indonesia dalam kerjasama ekonomi internasional
Dalam kerjasama ekonomi Internasional Indonesia, ikut berperan dalam :
1. ASEAN (Association of South East Asian Nations)( Organisasi ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. ASEAN merupakan organisasi kerja sama regional yang beranggotakan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.)
2. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) atau EEC (European Economic Community)( MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) didirikan pada tahun 1957 berdasarkan perjanjian antarnegara Eropa Barat di Roma-Italia. MEE mengadakan kerja sama di bidang perdagangan dengan negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Pada tanggal 4 April 1977 diselenggarakan konferensi di Brussel antara MEE dengan ASEAN untuk membahas kerja sama. )
1. Colombo Plan (Rencana Colombo)( Rencana Colombo adalah suatu badan yang dibentuk oleh negaranegara persemakmuran Inggris pada tahun 1950, melalui konferensi yang diselenggarakan di Colombo, ibu kota Sri Lanka, merencanakan untuk membantu negara-negara terbelakang, yang baru merdeka, dan sedang berkembang.)
2. APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)( APEC merupakan organisasi kerja sama regional di kawasan Asia Pasifik yang beranggotakan 18 negara di dunia. Didirikan pada tahun 1989 dan hingga kini telah beberapa kali bersidang. Dalam pertemuan kedua para pemimpin negara-negara APEC di Bogor (Indonesia) pada November 1994 dicetuskan deklarasi yang kemudian populer disebut Deklarasi Bogor yang terdiri atas sebelas butir pernyataan.)
3. AFTA (Asean Free Trade Area) (AFTA dibentuk pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-4 di Singapura tahun 1992. Kemudian diberlakukan secara penuh bagi Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Brunei Darussalam sejak 1 Januari 2002.)

7.4.1 Menganalisis berbagai aktivitas ekonomi dalam masyarakat
Bebarapa aktivitas kegiatan ekonomi dalam masyarakat meliputi :
1. Kegiatan menghasilkan barang dan jasa.
2. Kegiatan mendistribusikan barang dan jasa
3. Kegiatan mengkonsumsi barang dan jasa
4. Memanfaatkan sumber daya alam.

7.4.2 Menentukan peran uang dalam perekonomian
Dalam perekonomian uang berperan :
1. Sebagai alat penukar umum.
2. Sebagai satuan hitung.
3. Sebagai alat bayar.
4. Sebagai alat tabung.
5. Sebagai pembentuk modal.

8.1.1 Menyesuaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS
Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu pemilihan materi pembelajaran IPS harus senantiasa memperhatikan tujuan-tujuan tersebut di atas.

8.2.1 Merencanakan media pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur dari sumber belajar yang dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran. Media merupakan perpaduan antara bahan dan alat atau perpaduan antara software dan hardware. Media pembelajaran bisa kita pahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam konteks pembelajaran dan digunakan untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam proses komunikasi tersebut, terlihat bahwa media pembelajaran memiliki peran penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran.

8.3.1 Memilih prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar IPS
Prinsip penilaian yang dimaksud antara lain adalah sebagai berikut :
a. Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari proses pem-belajaran. Artinya setiap guru melaksanakan proses pembelajaran ia harus melaksanakan kegiatan penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah penilaian formatif. Tidak ada proses pembelajaran tanpa penilaian. Dengan demikian maka kemajuan belajar siswa dapat diketahui dan guru dapat selalu memperbaiki kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakannya.
b. Penilaian kelas hendaknya dirancang dengan jelas kemampuan apa yang harus dinilai, materi atau isi bahan ajar yang diujikan, alat penilaian yang akan digunakan, dan interpretasi hasil penilaian. Sebagai patokan atau rambu-rambu dalam merancang penilaian hasil belajar adalah kurikulum yang berlaku terutama tujuan dan kompetensi mata pelajaran, ruang lingkup isi atau bahan ajar serta pedoman pelaksanaannya.
c. Penilaian harus dilaksanakan secara komprehensif, artinya kemampuan yang diukurnya meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotiris. Dalam aspek kognitif mencakup: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi secara proporsional.
d. Alat penilaian harus valid dan reliabel. Valid artinya mengukur apa yang seharusnya diukur (ketepatan). Reliabel artinya hasil yang diperoleh dari penilaian adalah konsisten atau ajeg (ketetapan).
e. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tidak lanjutnya. Data hasil penilaian sangat bermanfaat bagi guru sebagai bahan untuk menyempurnakan program pembelajaran, memperbaiki kelemahan-kelemahan pembelajaran, dan kegiatan bimbingan belajar pada siswa yang memerlukannya.
f. Penilaian hasil belajar harus obyektif dan adil sehingga bisa mengambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya. 

8.3.2 Memilih prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar IPS
Prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar IPS, meliputi langkah-langkah penilaian secara terpadu yang mencakup ranah, kognitif, afektip dan psikomotor siswa. Hasil penilaiannya harus mengambarkan suatu hasil pencapaian proses pembelajaran yang sudah dirancang oleh guru dan siswa sebelumnya.
Keberhasilan siswa dalam pembelajaran berdasarkan evaluasi, tergantung kepada batasan tujuan dalam perencanaan pembelajarannya.Oleh karena itu prosedur evaluasi yang harus ditempuh oleh guru haruslah mengacu kepada indicator-indikator pencapaian yang terukur yang telah dirancang jauh sebelum pelaksanaan pembelajaran dijalankan.

Entri Populer